loza me'a

loza me'a
weru

Minggu, 13 November 2016

miras ( no)

harus aku lupakan
kebiasaan ini harus dihilangkan
kuacuhkan gelas dan kubatasi jarak
biar dia sendiri tak bertuan
biar aku sendiri tak berteman

karena untuk apa
gelisa hanya lari sebentar
 bakan masalah betambah besar
ajalpun datang mengejar
 

saudara


yang sabar saudara
ini masih gelap
cahaya sebentar lagi datang
kita akan bergegas menelusuri terang


yang sabar saudara
sementara  kita harus bungkam
diam pendam dan tetap tenang
karea kelak kita aka berbicara dengan lantang

 kita hanya berhenti sejenak
persiapkan sayap untuk terbang
kita hanya berhenti sejenak
tuk siapkann taktik tuk menang  dalam perang

kita memang begini adanya
darah kita teralir dari hulu yang sama
kita memang begini adanya
semoga kelak kita akan tetap bersama..........

kita selalu mengurungkan ego kita masing masing
kebutuhan bersama itu yang paling penting
aku ingat
mungkin aku sendiri yang ego
karena
saat aku ingin kulia
kau memilih kerja
aku ingin pakyan mewah
yang kau pinta hanya  celana panjang hitam dan kemeja
kau bilang itu cukup untuk ke gereja...
dari hasil kerjamu kamu layak menndapat sesuatu yang lebih baik
tapi karena aku
kau terlihat kuno dann sedikit gapteg (gagap teknologi)

namun yakinlah
aku akan ikut berjuang
setidaknya aku bisa membalas setiap kebaikan
setidaknya bisa membuat terang datang lebih cepat
suara kita lantang dengan tepat
dan membuat hubugann ini abadi hingga kelak

Sabtu, 12 November 2016

Anak nelayan


masih lelapkah engkau
saat mendengar riuh gelombang
gelisah menghimpit pada doa dan bimbang
meratap layu inginkan fajar lebih cepat datang
biar angin laut lekas mengantarnya pulang

kadang gelisah memenjarakan malam
takut akan terjadi sesuatu
namun
entah mengapa
katamu laut tidak seraka
laut itu surga
tempat mengais rejeki menghidupi keluarga

Meskipun engkau diam tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah bagai ombak dalam lautan.

Jumat, 04 November 2016

indonesia (pada suatu ketika)


kita pada suatu ketika
krisis akan etika
hancur lebur seketika
kebencian tumbuh begitu subur dengan tenang
banyak dalang bermain wayang
kurawa hadir membawa peran
banyak orang bodoh dimanfaatkan
kebegoannnya dijadikan pupuk kehancuran
semua tindakan sebenarnya berlandaskan perbedaan
hanya mengatasnamakan ,,,,,,,,,,,, tuk menjadi alasan
biar menarik banyak perhatian

kini
semakin sedikit
sebentar mungkin tidak ada lagi
pandawa tidak di inginkan disini
sosok kurawa yang di impikan memimpin negri ini


atau
mungkin sistem republik menjadi alasan
karena indonesia lebih ngetren di masa kerajaan
presiden yang jabatan karena sebuah pilihan
lebih kalah wibawa dari pemimpin berlatar keturunan

indonesia suatu ketika akan melegenda
dan tinggal legenda
layaknnya kisah dongeng dulu kala
kita akan dikenang
dengan negara kepulauan terbesar
negara dengan maritim terluas
suku bangsa terbanyak
dan masih banyak lainnya
sekali lagi kita akan dikenang
dan hanya dikenang
saat paham radikal yang memegang kendali
kita akan saling menyerang,perang saudarapunn terjadi


kembalikan kejayaan negri ini
biar disuatu ketika
indonesia tetap beretika
biar tetap kita jaga makna bineka tunggal ika