mencoba menahan perih dalam hati
memaksa wajah lelah untuk menikmati
katannya:
takdir tak pantas untuk disalahkan
bukan pula TUHAN
sang penulis skenario kehidupan
entah siapa yang akan dia salahkan
yang pasti
kenyataan merengut ceria anak 10 tahunan
mengganti peran
membuat dia tak menikmati waktu senja
menikmati jingga dengan sebaya
kuyakini makna senja untuk seusia mereka
bukan pada segelas kopi
atau pasir putih
bukan pula tanah lapang atau ilalang
namun
entahlah akupun tak tahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar