loza me'a
Jumat, 31 Maret 2017
senja yang kusut
mencoba menahan perih dalam hati
memaksa wajah lelah untuk menikmati
katannya:
takdir tak pantas untuk disalahkan
bukan pula TUHAN
sang penulis skenario kehidupan
entah siapa yang akan dia salahkan
yang pasti
kenyataan merengut ceria anak 10 tahunan
mengganti peran
membuat dia tak menikmati waktu senja
menikmati jingga dengan sebaya
kuyakini makna senja untuk seusia mereka
bukan pada segelas kopi
atau pasir putih
bukan pula tanah lapang atau ilalang
namun
entahlah akupun tak tahu
er21 april
mengusir ngantuk dengan segelas kopi
fajar datang membawa pagi
nikmati lagi
sebelum hari berganti
walau mendung dan dingin masih saja ada
karena hari masih saja sama
kita masih pemeran lama
TUHAN belum berniat membuatnya beda
tanpa terduga
lembaran 21 april kembali terbuka
aku tak lupa
hari lahir sang legenda
raju eltrudishilda
sosok jelita dan sederhaa
sang maestro penyejuk untuk segala suasana
maaf kadonya masih saja sebatas doa
keadaan belum cukup untuk memberikan hal yang mampu membuatmu tergoda
bukan rupiah atau harta berharga( karena yg ini engkaupun ada)
entahlah
biarkan aku pendam ini sendirian
sesuatu yang akan aku berikan
diulang tahunnmu dimasa depan
(tapi bukan kali ini)
selamat ulang tahun ibu bidan
tetap jadi yang terbaik dan bisa jadi panutan
semoga umur tak jadi patokan
untukmu merajut impian
fajar datang membawa pagi
nikmati lagi
sebelum hari berganti
walau mendung dan dingin masih saja ada
karena hari masih saja sama
kita masih pemeran lama
TUHAN belum berniat membuatnya beda
tanpa terduga
lembaran 21 april kembali terbuka
aku tak lupa
hari lahir sang legenda
raju eltrudishilda
sosok jelita dan sederhaa
sang maestro penyejuk untuk segala suasana
maaf kadonya masih saja sebatas doa
keadaan belum cukup untuk memberikan hal yang mampu membuatmu tergoda
bukan rupiah atau harta berharga( karena yg ini engkaupun ada)
entahlah
biarkan aku pendam ini sendirian
sesuatu yang akan aku berikan
diulang tahunnmu dimasa depan
(tapi bukan kali ini)
selamat ulang tahun ibu bidan
tetap jadi yang terbaik dan bisa jadi panutan
semoga umur tak jadi patokan
untukmu merajut impian
tamu kopi
senja masih ada
malam belum datang
kopi masih sisa setengah gelas
aroma kafein masih terasa dengan jelas
dia nampak buru buru
secepat kedipan mata diapun berlalu
saat magrib dia datang lagi
menagi kopi yang dia sisakan senja tadi
katanya cerita belum usai
mana kopi: dia bertanya
aroma kafein tiba diapun mulai bercerita
malam belum datang
kopi masih sisa setengah gelas
aroma kafein masih terasa dengan jelas
dia nampak buru buru
secepat kedipan mata diapun berlalu
saat magrib dia datang lagi
menagi kopi yang dia sisakan senja tadi
katanya cerita belum usai
mana kopi: dia bertanya
aroma kafein tiba diapun mulai bercerita
Ragu yang membatu
kembali pada ragu yang membatu
aku masih berada dalam ketidakpastian
keyakinan dan bimbang berjalan beriringan
jiwa rapuh berdiri sendiri
putus asa menghampiri
tak tentu
tak pasti
hayalan terbang entah kemana
perasaan takut menggoyakan keyakinan diri...
aku sempat meyakinkan semua akan baik baik saja
namun hati masih saja
takut akan kecewa
takut akan terluka
saat aku tak mampu memberikan cerita berujung bahagia
saat aku tak mampu membuat tawa lebih lama
saat aku tak bisa menjadi sosok seperti yang kau pinta
tak bisa menjadi seperti yang mereka minta
ingin berusaha
namun hati tak mampu mengambil langkah tegas
atau melepasmu dengan iklas
bukanya tak berani
namun keadaan membuatku berpikir dua kali
kini biarkan ilahi mengadili
akankah mujizat terjadi
atau warisan leluhur memisahkan 2 insan yang saling mencintai
loza me'a
Langganan:
Postingan (Atom)