loza me'a

loza me'a
weru

Rabu, 18 Desember 2019

Tentang mereka

Ada rindu untuk mereka 
Kembali berkumpul berbagi cerita
Berbagi kasih dirumah bercat biru cyan
Rumah seng yang sudah karatan
Rumah dengan makam almarhuma monika
Rumah sebelah kiri pas tanjakan
Rumah yang terselip makna
Rumah dengan setuta suasana
Rumah yang menjadi surga pertama
Rumah menjadi saksi latar cerita untuk kami berlima



Ini tentang mereka



14 september 1988
Dia yang pertama
Lelaki sulung kebangaan bapak dan mama
Nikolaus ferdinandus dia diberi nama
Lelaki yang terlahir
Saat orang tua belum memiliki rumah
Atau sebidang tanah hasil jerih paya
Darinya orang tuaku baru mulai belajar
Bagaimana mendidik anak dengan penuh rasa sabar
Dia punya tanggung jawab besar 
Untuk kami di masa depan
Penuntun terbaik
Saudara terhebat
Menjadi penunjuk arah kala kami tersesat

Putra kedua
Yang di berharga dimata orang tua
27 oktober 30 tahun silam
Lelaki tampan julukan dari tetangga
Lelaki pertama yang membuat bangga
Dia  orang pertama dalam rumah
Untuk melanjutkan kulia
Saat sulung lebih memilih untuk mengalah
Biar perjuangan kami tak kalah
Banyak yang meragukan
Jika perjuangan kami untuknya tak sampai tujuan
Tapi semua terbayar
Saat ada gelar secara sah ada di belakang namanya
Dia juga yang pertama
Yang mengaharumkan nama (pns)

Putra keempat
11 juni 1996
Terpaut 4 tahun dariku
Fortinatus
Terbaik
Pejuang
Terima kasih untuknya
Terima kasih untuk semua
Banyak keputusan besar 
Yang dibuat dari si kecil ini
menjadi muara untuk semua saudara
Menjadi benteng terakir saat kami kehilangan arah
Bapak perna bilang
Ada masa dimana 
Kami semua bergantung darinya

Kini ada niat baik
Membuatnya menjadi lebih baik
Saat ditawarkan untuknya
Dia hanya bilang
Dia tak ingin menyusakan orang tua
Dan perantuan menjadi pilihan untuknya

8 juli 1998
Setelah hadir 4 lelaki pejuang
Sepertinya masih ada yang kurang
Siapa yang bisa bantu mama dirumah
Saat para lelaki sibuk membantu bapak di ladang

Dan Segala doa dan harapan didengarkan
Hadirlah seorang perempuan
Maria faustina
Manusia terakir yang terlahiir dari bunda

Bungsu dari lima bersaudara
Menjadi saudari sendiri diantara empat saudara
Darinyanya kelak orang tua kami dia jaga dan pelihara
Dia puncak perjuangan
Dia puncak kebanggaan
Dia selalu menjadi rumah
Selalu menjadi tempat terbaik untuk kami pulang


Tak peduli apa yang terjadi selanjutnya
Yang pasti serahim dengan kalian
Adalah sebuah kebanggaan




Kamis, 05 Desember 2019

Karifainka

Dalam gelap langkahku
Aku masih tahu
Kemana hati yg harus aku tuju

Dalam persimpangan yg hadirkan bingung
Hati masih tahu
Kepada siapa aku harus bergantung

Saat semua terlewati
Kendati hati ingin abadi dimiliki
Hatipun tahu siapa yang harus aku pilih

Kamu

Karena layak untuk aku nikahi

Kamis, 11 Juli 2019

El hira

Menjadi pemilik hatimu  

Dulu hanya sebuah hayalan

Seperti mimpi anak kecil 

Yang ingin terbang menggapai bulan

Sekedar Jadi teman tidur penjemput malam

Berdua saja

Hanya aku dan hayal

Bayangmu pun saja tak ada

Namamu saja yang selalu mengisi ruang kosong dikepala

Inginku berjuang tuk dapatkan

Tapi hati seakan mengingatkan

Percuma

Aku pasti kalah


Jangankan ingin mendekati

Berharap lebihpun seakan tak berani

Dan menjadi pemuja rahasiamu itu yang aku alami

Memandangmu dari kejauhan

Mengagumu dalam diam

Angan kecil itu seakan tak bertuan

Pasrah saja pada keadaan

Hingga mujizat aku sandarkan pada Tuhan

Semoga saja

Tak lama berpasrah

Semesta memberi arah

Tuhanpun punya cara

perlahan

Ada benih cinta yang menyulapnya menjadi harapan

 (kian besar)

Dan  perlahan mulai tumbuh

Walau terkadang ada secerca masalah yang membuatnya layu

Tapi benih cinta itu tak mati

Dia berakar dalam hati

Dia Tetap bersemayam di dalam kalbu

Kadang saat ragamu jauh

Bayangmu selalu hadir disepertiga malamku

Karena aku  terus menyirami dengan keyakinan

Bahwa kelak semua di permudahkan jalannya

Percayalah

Suatu saat kita pasti ada dalam ikatan

Matius 19:6

Akan bersama kita dengarkan


28 februari 2013

Awal kita membangun hubungan

Jarak terbentang antara Makassar surabaya

Jarak seakan tak berpengaruh

Karena kita begitu percaya

Cinta pasti menyatukan semua

Karena benih cinta kita sudah bersemayam lama
Dan terus kita jaga bersama

Semoga kita tetap sabar

Hingga cinta kita bisa berbuah

Dan diberkati didepan altar


Semoga


Amin


Minggu, 09 September 2018

DI ANGKA YG KE 60




Jejak jejak juangmu masih nampak

masih  begitu jelas terlihat
walau raut wajah
dan rambut putih mencoba menutupi 
dan langkah yang sudah mulai tertatih
tak membuatmu berhenti

tetap  menjadi suluh dalam gelap langka kami
Dukungan darimu membut kami  kian berani





Kini engkau sendiri

Masih dengan kekuatan yang sama

Tetap menjadi penuntun yang baik

walau Tanpa seorang mama

Mengambil alih segala tugas dan urusan

Setiap peluh yang menetes

Tersirat makna perjuangan


kini diangka yang tak lagi muda

Dengan usia sejajar senja

Engkau masih berusaha

Menyulam tenaga  menjadi  mutiara

Karena katamu usia hanyalah angkah
Tetap berjuang hingga waktu 
menghentikan langkah



Dari putra ke tiga

Sajak kusam penguat do’a